Dalam dinamika perjalanan dakwah, akan memiliki karakteristiknya masing-masing. jika dakwah dianalogikan dengan sebuah kereta, dimana didalam kereta tersebut sudah diyakini akan ada banyak penumpangnya yang beraneka ragam karakteristiknya. katakanlah begini, ada sebagian penumpang hanya ingin duduk-duduk saja mengikuti alur tujuan kemana kereta ini akan sampai, akan ada penjual yang berada di kereta untuk hilir mudik menjajakan dagangannya, akan ada para penumpang dengan tujuan yang jelas dengan arah yang bersamaan dengan kemana kereta ini berjalan, atau akan ada para penumpang yang hanya sekedar menumpang saja kemudian akan berganti dengan kereta yang lain.
orientasi lah yang akan menentukan segala niat kita terhadap dakwah ini, wajar jika ada banyak kalangan kader yang banyak mengomentari beberapa keputusan hasil syuro sebuah jamaah, atau wajar jika ada yang antipati ketika sebuah kebijakan diturunkan, dan wajar jika ada kader dakwah yang "tsiqoh" dengan segala keputusan. untuk lebih memahaminya, dibawah ini ada 2 karakteristik para penumpang gelap dalam dakwah:
1. orang-orang yang duduk-duduk saja
ciri-ciri orang-orang inilah yang dikatakan dalam Qs.Attaubah:81, jika boleh ku katakan mereka inilah orang-orang yang tidak menemukan arti kebahagiaan, orang-orang yang tidak mengerti nikmatnya berjihad, dan hanya menginginkan disebut dengan panggilan "ikhwan dan akhwat". seperti layaknya seorang penonton sepakbola. banyak mengomentari tetapi tidak ikut melakukan dalam permainan.
2. orang yang mencampuradukkan antara amal sholih dan kebathilan
ciri-ciri orang-orang inilah yang belum sepenuhnya memurnikan langkah mereka sehingga berada dalam dunia syubhat dan masih terpengaruh oleh hal-hal duniawi (harta kekayaan). belum mau melebur sepenuhnya dalam barisan dakwah, bisa dikatakan dialah orang yang ragu-ragu untuk bergabung dalam dakwah, sehingga masih sering mencampuradukkan antara yang hak dan yang bathil.
instropeksi bagi diri kita masing-masing, apakah dalam hati kita masih tercetus untuk mendekati dua karakteristik penumpang gelap dalam dakwah atau diri kita sudah melebur menjadi satu dalam bagian jalan dakwah. adalah layak jika mengatakan diri kita sebagai seorang aktivis dakwah, perlu kita cermati bersama seberapa banyak pengetahuan kita tentang nilai-nilai manhaji, seberapa banyak pemahaman kita tentang fiqh dakwah, seberapa banyak pemahaman kita terhadap jamaah yang kita sebut sebagai "rumah", dan seberapa banyak pemahaman kita terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan lunturnya komitmen kita terhadap dakwah... dan pertanyaan yang paling penting adalah bagaimana orientasi kita terhadap dakwah ini? karena ini adalah dasar yang akan menentukan bagaimana posisi kita dalam kereta dakwah...mau jadi penumpang gelap??? ^_^
Sumber bacaan: http://www.facebook.com/reqs.php#!/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/penumpang-gelap-dalam-dakwah/407850446041
Sumber bacaan: http://www.facebook.com/reqs.php#!/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/penumpang-gelap-dalam-dakwah/407850446041
Tidak ada komentar:
Posting Komentar