9.17.2008

Syetan dan Bulan Ramadhan


كَـانَ رَسُـوْلُ اللَّـهِ r يُـبَـشِّـرُ أَصْـحَـبَـهُ يَـقُـوْلُ قَــدْ جَـاءَكُـم شَهْـرٌ رَمَضَـانَ, شَهْـرٌ مُـبَـارَكٌ, كَتَبَ اللَّـهُ عَـلَـيكُـمْ صِـيَـا مَـهُ, فِـيْـهِ تُـفْـتَـهُ اَبْـوَابُ الجَـنَّـةِ, وَتُـغْـلَـقُ فِـيْـهِ اَبْـوَابُ الْـجَـحِـيْـمِ, وَتُـغَـلُّ فِـيْـهِ الشَّـيَاطِـيْـنِ, فِـيْـهِ لَـيْـلَةٌ خَـيْـرٌ مِـنْ أَلْـفٍ شَهْـرٍ, مَـنْ حُـرِمَ خَـيْـرَهَـا فَـقَـدْ حُـرِمَ
Adalah Rosulullah r biasa memberi kabar gembira kepada para shahabatnya, beliau bersabda: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Di dalamnya Allah mewajibkan kepadamu ‘Ibadah Shiyam; pada bulan ini dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dan diikat syetan-syetan; juga terdapat pada bulan ini satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa yang tidak memperoleh kebaikan pada bulan Ramadhan sungguh dia terhalang dari kebaikan” (H.R. Ahmad)
Syetan itu ada dua jenis : [1] dari golongan Jin dan [2] dari golongan Manusia (lihat Q.S 6 : 112 dan Q.S. 114 : 4 – 6). Pada bulan Ramadhan jenis syetan yang diikat adalah syetan dari jenis Jin:
... وَتُــصـْـفَـدُ فِيـهِ مَرَدَ ةُ الْـجِـنَّ فَلاَ يَـخْلُـصُـونَ فِـيـهِ إِلَى مَـا كَا نُـوْا يَـخْلُـصُـونَ إِلَـيـهِ فِى غَـيْـرِهِ
“… Pada bulan (Ramadhan) ini para jin yang jahat diikat maka mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya …” (H.R. Ahmad) Hadits ini dha’if, namun diantara bagian-bagiannya ada nash-nash lain yang memperkuatnya, termasuk digunakan untuk menjelaskan hadits shohih di atasnya, sebagai tambahan keterangan tentang, syetan jenis mana yang diikat pada bulan Ramadhan itu.

Diantara cara syetan jin menggoda adalah : [1] diperdayanya manusia hingga tidak lagi mengenal Allah (S.25:60), bila tidak bisa, [2] dibiarkannya mengenal Allah, tapi diajak untuk menolak perintahNya, seperti iblis sendiri berbuat demikian (S.7:12, iblis dengan logikanya sendiri, merasa tidak pantas untuk sujud pada yang dicipta dari tanah S.17:61), bila ini juga gagal [3] maka didorongnya manusia untuk melakukan segala peribadatan kepada Allah, namun hatinya dibisiki dengan kesombongan, merasa diri suci sehingga melecehkan manusia lain, padahal dengan kesombongan seberat zarrah saja manusia sudah terlarang masuk syurga (S.53:32, janganlah kamu menyatakan dirimu suci! Karena S.24:21, lihat sababun Nuzul S.4 :49). Jika digoda dengan kesombongan, tidak bisa, maka [4] dianjurkannya manusia itu untuk tenggelam dalam hal-hal yang sifatnya tathowwu, keutamaan sunat-sunnat, hingga waktunya habis di situ dan melalaikan tanggung jawab sosialnya, dengan demikian syetan berhasil menjeratnya pada banyak ‘hutang-dakwah’ lihat S.7:164-165, seperti orang yahudi yang mementingkan menyuruh anak-anaknya sholat dan berkurban, dan menganggap dengan ‘amalan itu ia bebas dari segala kesalahan dan dosa (sababun Nuzul S.4:49 berisi teguran Allah terhadap orang yang merasa bebas dari dosa dengan jalan seperti itu). Bila dengan cara ini pun tidak bisa, maka [5] iblis mengerahkan manusia yang telah dipihaknya untuk memerangi orang yang hanif tadi. Lihat S.8:48, S.3:175, S.4:76.
Adapun Pekerjaan Syetan dari jenis manusia :
1. Membuat hiruk pikuk yang membuat manusia berpaling dari Al Quran (S. 41 : 26)
2. Membuat cerita-cerita rekaan, nyanyian yang menyesatkan (S. 31 : 6 – 7)
3. Mengolok-olok orang yang beriman, untuk menjatuhkan mental muslimin (S. 83 : 29 – 36)
4. Menyebarkan berita keji di kalangan orang-orang yang beriman (S. 24 : 19)
5. Membuat tipu daya untuk menyakiti orang-orang beriman (S. 33 : 57 – 58)
6. Mencelakakan orang-orang yang beriman (S. 8 : 30, S. 3 : 21 – 22)

اَلْحَـمْـدُ لِـلَّـهِ رَبِّ الْعَـلَـمِـيْـنَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar