9.17.2008

Isteri Bidadari Dalam Rumah Tangga

Posisi Kaum Pria
Lelaki adalah pemimpin wanita, pernyataan ini termaktub dalam Al Quran, harap kaum lelaki tidak besar kepala, karena pernyataan tadi baru koma; lanjutan kalimatnya menjelaskan syarat kepemimpinan laki-laki atas wanita;
"Laki-laki adalah pemimpin perempuan, oleh karena itu Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) lebih dari sebagian yang lain (wanita), dan karena kaum lelaki menafkahkan harta mereka …." QS. An Nisa (4) : 34.
Syarat kepemimpinan lelaki adalah [1] Fadhilah dan [2] Nafkah. Lelaki harus memiliki nilai lebih, baik di bidang ilmu, akhlaq, kreativitas, kemampuan mengendalikan diri sehingga rumah tangga jelas arahnya. Di samping itu kaum lelaki harus memiliki kemampuan untuk memberi nafkah sehingga arah yang harus ditempuh bahtera rumah tangga didukung dengan dana yang memadai.
Jatuhnya posisi kepemimpinan laki-laki, seringkali disebabkan karena hilangnya salah satu faktor tersebut di atas apalagi dua duanya. Seorang suami yang berpenghasilan tinggi tapi memiliki kualitas moral dan emosional yang lebih rendah, maka dana perjalanan rumah tangga akan terhambur, tak jelas arahnya. Sebaliknya suami yang memiliki kualitas kepribadian yang lebih baik, tapi tidak mampu memberi nafkah, arah yang jelas tadi menjadi tersendat, sebab tidak cukup dana untuk merealisasikannya.
Orang sering mempertanyakan, lantas bagaimana dengan Nabi Muhammad? Beliau paling tinggi kualitas kepribadiannya, tapi beliau tidak punya penghasilan? Jangan lupa, Investasi Rosulullah selama 15 tahun lebih, dari semenjak menjadi pegawai Khadijah dalam bisnis ekspor-impor, yang terus ditekuninya sampai beliau diangkat jadi Nabi di usia 40 tahun. Telah menjadi saham yang lebih dari cukup dalam bisnis keluarga beliau.

Arti “Lebih” seorang Pria
Karena itu, pria mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dan lebih sulit. Kaum prialah yang -dengan kebijaksanaanya- dapat menanggung keluarga dan mempersiapkan segalanya demi kebahagiaan keluarga. Suamilah yang dapat mengubah rumahnya menjadi surga dan istri sebagai bidadarinya.
Dalam The Noble Quran, Qowwamuna diterjemahkan sebagai protector and maintainer, melindungi, memberikan keamanan serta menjaga agar tetap dalam keadaan baik. Dan memang inilah fungsi seorang pemimpin.
Seorang pria yang bertanggung jawab terhadap istrinya harus mengetahui bahwa wanita juga manusia seperti layaknya pria. Menikahi wanita tidak sama dengan mengupah seorang pembantu; Sebab pernikahan merupakan pemilihan bebas dari masing-masing untuk membangun ikatan yang bertanggung jawab.
Isteri adalah sebagai pasangan dan teman yang dapat diajak untuk hidup bersama sepanjang waktu yang tersisa dalam hidup ini. Pria harus peduli dengan diri isteri serta keinginan-keinginannya (bukan sekedar peduli dengan ‘tubuhnya’). Pria bukan pemilik istrinya dan sebenarnya wanita mempunyai hak-hak tertentu terhadap suaminya. "Dan para wanita mempunyat hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkat kelebihan daripada istrinya..." (QS 2:228).
Hak dan kewajiban berlaku timbal baik. Pada suami ada kewajiban lebih, yakni menjadi penggalang dana. Inilah yang dimaksud dengan satu tingkat kelebihan tadi.

Meng 'upgrade' isteri jadi bidadari dalam keluarga
Rahasia kesejahteraan keluarga adalah bagaimana seorang suami merawat istrinya, dan ini merupakan perbuatan mulia seorang suami. - seperti juga tugas seorang wanita terhadap suaminya disamakan dengan jihad .. Tetapi pria yang sudah menikah harus mempelajari bagaimana memperlakukan istrinya hingga sang istri berubah bagaikan bidadari. Dalam kenyataannya, pepatah ini mewakili kebenaran umum : "You don't love a woman because she is beautiful, she is beautiful because you love her" Bukan karena dia cantik lantas kamu mencintainya, justru dia terlihat cantik, karena kamu mencintainya.
Kecantikan kulit dibatas waktu, tapi memandangnya indah karena anda mencintainya, bisa menjadikan kecantikan itu abadi. Inilah yang dimaksud kecantikan dari dalam, baik dari dalam diri yang dicintai, maupun dari dalam diri sipecinta itu sendiri.

Resep agar Isteri Tetap Menarik
Seorang wanita adalah pusat segala kebaikan yang dikuasai penuh oleh perasaan. Keberadaannya tergantung pada cinta dan kasih sayang. Ia ingin dicintai oleh orang lain dan makin banyak yang mencintai makin baik. Ia sangat mengorbankan dirinya agar disukai. Sifat ini sangat kuat dalam diri wanita sehingga bila ia menyadari bahwa tak seorang pun mencintainya, ia akan menganggap dirinya gagal. Ia akan kecewa terhadap dirinya dan merasa terbuang. Pada saat itu ia tidak akan memperhatikan dirinya lagi.
Karena itu, rahasia kebahagiaan pria, keberhasilan dalam kehidupan perkawinannya amat ditentukan oleh besarnya perhatian dan rasa cinta terhadap istrinya. Untuk itu, seorang pria harus memahami tingkah laku istri dan keinginan-keinginannya.
Ia harus mengatur cara hidupnya sesuai dengan keinginan-keinginan istri dan hak-haknya yang sah.
Lewat sifat dan sikap yang baik tadi tadi, seorang suami, dapat mempengaruhi istrinya untuk menjadi yang terbaik untuk dirinya sendiri, untuk suaminya dan untuk anak-anaknya. Sebaliknya, isteri yang frustasi, ia tidak akan mempedulikan keindahan lagi.

Jangan sia-siakan harapannya
Sebelum menikah, seorang wanita sangat menikmati cinta dan kasih sayang orangtuanya. Kini, setelah ia menyetujui perkawinan dengan anda, setelah ia memilih untuk hidup bersama anda, ia mengharapkan anda untuk memenuhi keinginan-keinginannya dalam cinta dan kasib sayang. Ia mengharapkan anda untuk menunjukkan cinta yang lebih daripada yang diterimanya dari orangtua dan sahabat-sahabatnya. Ia telah begitu mempercayai anda dan itulah sebabnya maka ia memilih anda untuk seluruh sisa hidupnya.
Rahasia perkawinan yang bahagia adalah pengungkapan cinta kepada istri anda. Rasa suka melihat isteri bahagia, adalah jati diri seorang suami. Dalam hubungan sex misalnya, harga diri seorang suami, meningkat, justru ketika ia sanggup bertahan sampai isterinya puas. Seorang suami akan terpukul, bila ia mencapai kepuasan secara dini. Melihat isteri kecewa adalah pukulan bathin, ia merasa kualitas dirinya sebagai suami terancam. Sebenarnya bukan hanya dalam hubungan sex, dalam keseharian pun, kepuasan menjadi suami, adalah dengan melihat isteri bahagia.

Agar Isteri menjadi Penurut
Bila anda ingin mendapatkan hatinya, bila anda ingin agar ia mematuhi permintaan-permintaan anda, bila anda ingintali kasih semakin kokoh, buatlah agar ia mencintai anda, setialah kepadanya, anda harus selalu menunjukkan kasih sayang dan jangan pernah bosan untuk selalu mengungkapkan cinta anda kepadanya. Nabi Muhammad bersabda: “bila engkau mencintai seseorang di jalan Allah, maka ucapkanlah rasa cinta itu kepadanya”, mengagumkan, redaksi hasits ini bisa anda temukan dalam Riyadush Sholihin. Sayangnya, justru orang kafir, yang lebih sering mengatakan “I love you” pada isterinya.

Bila Isteri Kecewa
Bila isteri tidak lagi merasa disayangi, maka ia tidak lagi peduli dengan keindahan rumahnya, keceriaan anak-anak. Bahkan ia tidak lagi mempedulikan penampilannya di depan anda. Rumah anda akan selalu dalam keadaan berantakan. Ia tidak akan sudi melakukan usaha untuk seseorang yang tidak mencintainya. Sebuah rumah tanpa kasih sayang akan mirip dengan neraka yang menyala, walaupun rumah itu tampak sangat rapi dan penuh dengan barang-barang
Istri anda mungkin akan menjadi sakit atau mengalami kekacauan mental. Ia mungkin akan mencari kesenangan dengan orang lain bila anda tidak memberinya kepuasan. Ia mungkin akan bersikap dingin terhadap anda dan rumah tangga sehingga ia akan menghendaki perceraian.

Hayati Seni Mencinta
Seni mencintai dan dicintai, bahkan seni bercinta, harus diperbaharui setiap saat. Harus ada proses kreatif dalam membina “tangga menuju rumah” syurgawi. Dalam Al Quran pernikahan adalah ayat bagi kaum yang berfikir. Cinta yang tidak diperbaharui terus menerus, akan menjadi kebiasaan dan perbudakan.
Persahabatan dan cinta dalam keluarga lebih berharga daripada apa pun dan karena itulah Allah telah menjadikannya tanda-tanda kekuasaan dan berkah yang luar biasa yang telah dikaruniakan kepada manusia.
Al-Quran menyatakan : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (QS 30:21)
Rosulullah saw bersabda: “Bila dua orang saling mencinta, maka yang paling dekat di sisi Allah adalah orang yang paling besar cintanya diantara mereka”. Bahkan budaya mengucapkan cinta, adalah sunnah. Rosulullah saw bersabda: "Apabila kamu mencintai seseorang, maka hendaklah ia nyatakan kecintaaannya itu.1"
Dewasa ini kita beranggapan bahwa ungkapan "I love you" adalah budaya barat, padahal itu budaya sunnah. Sayangnya banyak suami muslim yang tidak pernah lagi mengatakan "aku cinta padamu" terhadap isterinya. Padahal kata-kata “Aku sangat mencintaimu” adalah ‘musik’ yang paling ditunggu-tunggu isterinya. Bila setelah tiga tahun anda menikah, dan tidak satu kalipun anda mengatakan bahwa “anda mencintainya”. Isteri anda akan resah dan bertanya tanya: “Benarkah ia masih mencintaiku? Atau hanya sekedar terikat kewajiban saja?” Keresahan ini akan memudarkan cahaya wajahnya.
Cinta dan kasih sayang tentu saja harus tulus agar dapat mencapai hati seseorang, dengan menunjukkan perasaan anda lewat kata-kata dan perbuatan, maka cinta anda akan dibalas dan hati anda pun akan semakin terikat serta terawat dalam cinta yang indah bersamanya.

Ekspresikan cinta anda
Berterus-teranglah dan jangan segan-segan mengungkapkan rasa cinta kepada istri anda. Baik di belakangnya maupun di hadapannya, jangan segan-segan untuk selalu memberikan pujian kepadanya. Pergoki dia ketika berbuat baik dan pujilah dengan tulus, cium keningnya dengan hangat. Jangan hanya memergokinya ketika berbuat salah dan memarahinya.
Terlalu sering diabaikan ketika berbuat baik, salah sedikit langsung dimarah, akan membuat isteri frustasi, akhirnya ia tak mengerti lagi, mengapa harus berbuat baik.
Kirimilah surat kepadanya ketika anda sedang keluar kota dan katakan bahwa anda merindukannya. Sekali-sekali belilah sesuatu untuknya. TeIeponlah ia ketika anda sedang bekerja dan tanyakan bagaimana keadaannya.
Salah satu hal penting dalam pikiran seorang wanita adalah pengungkapan cinta semacam ini. Seorang ahli psikologis, mengatakan bahwa G-spot2 seorang wanita adalah pada telinganya, diakan merasakan kenikmatan puncak, manakala dibuai dengan kata-kata.

Hormatilah Istri Anda
Seorang wanita bangga akan dirinya, seperti juga seorang pria. Ia ingin dihormati oleh orang lain. Ia akan tersinggung bila ia dihina atau diremehkan. Ia merasa senang bila dihormati dan akan merasa benci dengan orang-orang yang menghinakannya. Dalam satu riwayat dikatakan bahwa: "lelaki yang mulia adalah pria yang memuliakan isterinya, dan lelaki yang hina adalah pria yang menghinakan isterinya”. Setiap Istri mengharapkan agar suami lebih menghormatinya daripada orang lain.
Seorang isteri akan rela bekerja demi kesenangan anda dan anak-anak dan karena itulah ia mengharapkan anda untuk menghargai dan menghormatinya. Menghormatinya tidak akan membuat anda rendah tetapi sebenarnya ini justru akan membuktikan cinta dan kasih sayang anda kepadanya. Karena itu, hormatilah ia lebih daripada orang lain dan berkatalah dengan sopan kepadanya. Jangan memotong pembicaraannya atau berteriak kepadanya. Panggillah ia dengan nama yang terhormat dan baik. Tunjukkan rasa hormat anda bila ia hendak duduk. Bila anda memasuki rumah dan ia lupa mengucapkan salam, maka ucapkanlah salam kepadanya.
Jangan katakan "selamat tinggal" bila anda pergi. Ucapkan dengan penuh cinta "Semoga segera berjumpa lagi dalam keadaan selamat". Jangan putus hubungan dengannya bila anda bepergian atau berada jauh dan rumah. Tilpun atau berkirim suratlah kepadanya.
Tunjukkanlah rasa hormat anda kepadanya bila anda berdua menghadiri suatu pertemuan. Bersungguh-sungguhlah dalam menghindari segala jenis penghinaan dan hal-hal yang menyinggung perasaan. Jangan sekali kali memarahinya di depan orang lain, walaupun dalam bentuk sindiran, atau tatapan mata tajam. Jangan berpikir bahwa karena anda berdua terlalu akrab dengannya maka ia tidak keberatan anda memperolok-oloknya. Sebaliknya, ia akan membenci sikap yang demikian itu tetapi tidak mau mengungkapkannya.
Seorang wanita bangsawan, yang berusia sekitar 35 tahun, mengatakan tentang permintaan cerainya: “Sudah 12 tahun saya menikah. Suami saya adalah orang baik-baik dan banyak sifat baik dan terpuji dalam dirinya. Tetapi ia tidak pernah mau menyadari bahwa saya adalah istrinya dan ibu dari kedua orang anaknya. Ia pikir ia adalah orang yang disukai dalam perkumpulan-perkumpulan, tetapi ia selalu mengadakan pertunjukan dengan cara menggoda saya dan menghina saya. Anda mungkin tidak percaya sampai di mana saya telah dihinanya. Jiwa saya telah banyak terganggu hingga saya pergi kepada seorang psikiater untuk dirawat. Saya telah membicarakannya kepada suami saya berkali-kali. Saya telah memohon kepadanya untuk tidak memperlakukan saya dengan cara begitu. Saya telah mengingatkannya bahwa saya adalah istrinya, dan membicarakan umur saya serta bercanda mengenai diri saya di hadapan khalayak ramai sehingga mereka tertawa dan bersenang-senang adalah hal yang tidak layak. Saya merasa malu di depan orang banyak karena saya bukan orang yang pandai melucu. Saya tidak dapat mengikutinya. Karena permohonan saya tidak diterima oleh suami saya, maka saya memilih untuk berpisah dengannya. Saya mengerti bahwa saya tidak akan berbahagia hidup sendiri, tetapi saya tidak dapat hidup dengan seseorang yang terus menerus menghina saya.”
Semua wanita mengharapkan suaminya untuk menghormati mereka dan mereka semua tidak suka dihina. Bila seorang wanita tetap diam setelah dihina oleh suami mereka, ini bukan berarti mereka suka.
Bila anda menghormati istri anda, ia akan melakukan hal yang sama terhadap anda, dan karenanya hubungan anda akan makin erat. Anda pun akan dihormati oleh orang lain. Bila anda memperlakukannya secara salah dan ia merasa sakit hati, maka sekali lagi ini adalah kesalahan anda.
Menikah tidak sama dengan mempunyai budak belian. Anda tidak dapat memperlakukan orang yang merdeka sebagai budak. Istri anda telah menikah dengan anda dengan tujuan untuk hidup bersama anda dan untuk berbagi dalam kehidupan dengan laki-laki yang dicintainya. Ia mengharapkan hal yang sama dari anda seperti juga anda mengharapkan darinya. Karena itu, perlakukanlah ia dengan cara yang anda pun menyukainya. Rosulullah SAW bersabda : "Tidak beriman salah seorang kamu, sehingga ia menyukai sesuatu terjadi pada saudaranya seiman, seperti ia suka hal demikian terjadi pada dirinya sendiri”

1 komentar: