4.19.2009

Anjuran Untuk menutup Kekurangan kaum Muslimin Dan Larangan Dari Mencari-cari Kekurangan Mereka

1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "tidaklah seorang hamba menutupi aurat ( kekurangan/aib ) orang lain di dunia kecuali Allah menutupi auratnya ( aibnya ) di akhirat " HR. Muslim

2. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : muslim ( orang Islam ) adalah saudara bagi orang Islam lainnya, dia tidak menganiayanya dan tidak pula menyerahkannya kepada musuhnya ( tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan ), barangsiapa menolong saudaranya untuk memenuhi hajatnya, maka Allah bersamanya dalam memenuhi hajatnya, dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan dari seorang muslim, maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusuhan dari kesusahan di hari qiamat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi aibnya di hari qiamat. HR. Muslim.

3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke atas mimbar, lalu memanggil dengan suara yang tinggi : wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke hati mereka, janganlah menyakiti orang-orang yang beriman, janganlah mencela mereka, dan janganlah mencari-cari aurat ( aib ) mereka, karena barangsiapa mencari-cari aib saudaranya yang muslim, maka Allah membuka aibnya dan memalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya. HR. Tirmidzi.
Keterangan

Allah 'Azza wa Jalla cinta untuk menutupi aib makhluk-Nya, dan memerintahkannya ( menutupi aib orang lain ), oleh karena itu Allah mengharamkan tindakan mata-mata dan melarangnya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa siapa saja yang menutupi aib seseorang, maka Allah menutupi aibnya di hari kiamat, dan melarang mencari-cari aib kaum muslimin dan tindakan memata-matai mereka tentang pekerjaan yang mereka sembunyikan.

Kandungan hadits-hadits di atas :

1. Keutamaan menutupi aib kaum muslimin, dan hal itu adalah salah satu sebab agar Allah menutupi kekurangannya di hari kiamat.
2. Larangan untuk mencari-cari aib kaum muslimin dan memata-matai mereka.
3. Sangsi bagi mereka yang melakukan hal tersebut ( mencari-cari aib orang lain ), bahwa Alllalh akan memalukannya dan menampakkan bagi manusia aibnya yang dia tutup-tutupi.


( diterjemahkan dari buku Durus Yaumiyyah, Rasyid bin Husain al-Abd Al-Karim, hlm. 351-352)

3 komentar:

  1. Di zaman sekarang ini mencari-cari kesalahan orang lain, terutama gosip sudah menjadi hal yang dianggap biasa..Bahkan malah menjadi kebutuhan dan kegiatan sehari-hari bagi orang tertentu di depan televisi setiap pagi. Naudzubillah..Ya Allah, ternyata laranganMu sudah tak dianggap lagi...Astaghfirullah..

    Makasih ya mas sudah mengingatkan kita semua tentang pentingnya larangan tersebut...I love your posting.

    BalasHapus
  2. Iyah sama-sama, untuk sekarang dan selamanya kita memang selalu membutuhkan nasihat, bukankah Dien itu nasihat?

    BalasHapus
  3. iya harusnya program (acara) televisi di kuasai oleh umat muslim.

    BalasHapus