Keunikan Gaya Belajar dan Kecerdasan Anak Reseptif
Anak yang reseptif adalah anak yang “nrimo” dia mudah menerima apa yang ditawarkan kepadanya
2. Tidak suka situasi baru. Mereka membutuhkan rutinitas, pengulangan dan segala hal harus ada ritmenya
3. Butuh waktu makan, waktu tidur, main, waktu khusus dengan pendidik, dll yang jelas. Mereka senang dengan kata-kata "sekarang waktunya makan" atau "sekarang kita akan melakukan”.
4. Tidak bisa cepat mengambil keputusan dan tidak dapat menjawab apa yang mereka inginkan, pikirkan atau rasakan. Mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri dan harus diberitahu harus bagaimana. Namun mereka tidak senang dipaksa atau disuruh cepat-cepat.
5. Tidak bisa mengarahkan dirinya, kreatif atau inovatif.
6. Tidak tertarik untuk menjadi pemimpin atau terlibat, mereka cukup hanya melihat dan mengamati. Bagi anak reseptif, mengamati berarti terlibat.
7. Tidak akan tertarik untuk mengerjakan sesuatu yang baru hanya dengan alasan. Berikan kegiatan spesial pada waktu spesial.
CONTOH KASUS
Si reseptif berusia 4 tahun akan mengamati dengan seksama kegiatan temannya tanpa merasa diabaikan. Ini bukan masalah. Karena pada akhirnya, anak juga akan terlibat. Untuk merangsangnya terlibat, jangan katakan "Kamu mau ikutan?" tapi katakan "Ayo Abang, sudah waktunya kamu ikut main yuk?" Jika menolak katakan "Baik, ibu lihat kamu masih lebih senang melihat. Beritahu ibu ya jika kamu sudah siap ikut main."
DISIPLIN
Anak reseptif akan mau terlibat jika diberikan suasana ritual yaitu agar anak merasa spesial maka ia butuh kegiatan spesial pada waktu yang spesial pula. Ritual menyenangkan ini akan membentuk ingatan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak menjadi aman sepanjang hidupnya.
Anak reseptif juga butuh sesuatu yang menumbuhkan rasa aman tapi tidak terlalu spesial yaitu ritme (ada waktu aktif, ada waktunya istirahat, ada waktu memulai tapi ada juga waktu untuk membereskan).
Segala tingkah laku yang berulang-ulang, rutinitas, atau ritual akan memberikan rasa ritme dalam kehidupan. Anak menjadi nyaman jika dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya
YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Anak reseptif seringkali terabaikan oleh guru karena pendiam dan tidak menuntut. Anak ini perlu diberi motivasi dan tantangan karena mereka sebenarnya lebih suka tidur atau tinggal di rumah.
2. Anak reseptif harus diberi pekerjaan, kalau tidak mereka tidak akan mengembangkan minatnya. Tapi hal ini harus disertai dengan rutinitas, ritual dan ritme yang dapat mendukung mereka untuk berani secara bertahap mengambil resiko karena mengerjakan sesuatu yang baru
KEPRIBADIAN SAAT DEWASA
Anak reseptif jika mendapatkan ritme yang mereka butuhkan, dapat mengembangkan kekuatan mereka dalam melakukan pengaturan (organizing). Mereka dapat menciptakan keteraturan dan mempertahankannya, tenang, damai dan praktis. Mereka pun dapat mengatasi hambatan untuk mencapai tujuan dan sangat berbakat dalam menenangkan/membuat nyaman dengan dukungan yang penuh cinta. Mereka bergerak dengan lambat tapi mantap dan solid.
CARA BELAJAR
1. VISUAL
Ciri-ciri: Mudah mengingat gambar, rapi, terorganisir, pengamat dan penampilannya ok, mengingat dengan gambar dan lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan
Untuk Meningkatkan Daya Serap
Anak membutuhkan gambar untuk dilihat dan diamati, seperti foto, diagram, grafik, poster dan gambar yang berwarna warni.
2. AUDITORI
Ciri-ciri: Mudah mengingat suara dan berbagai variasi kata, Konsentrasi mudah pecah, Senang berbicara dalam hati atau dengan orang lain, Belajar melalui mendengar, Bisa menangkap instruksi verbal tanpa diulang.
Untuk Meningkatkan Daya Serap
- Anak butuh mendengar cerita, pelajaran yang dikemas dalam bentuk nasyid, puisi, diskusi.
- Anak juga membutuhkan kaset tilawah, kaset cerita atau suara-suara lain.
3. KINESTETIK
Ciri-ciri: mudah mengingat gerakan dan ungkapan wajah/ekspresi emosi, kalau berbicara senang menyentuh orang lain, berdiri dekat dengan orang yang diajak berbicara, banyak bergerak, belajar langsung dengan mengerjakan, membaca sambil menunjuk, senang dengan kegiatan fisik, menghafal dengan berjalan mondar-mandir dan mengamati.
Untuk Meningkatkan Daya Serap
Anak membutuhkan hands-on learning. Benda yang dapat langsung disentuh, dipegang dan dirasakan anak.
KECEPATAN BELAJAR
1. Jenis PELARI
Ciri-ciri: belajar dengan cepat l melihat, mencoba dan langsung bisa
Contoh: Anak melihat anak lain belajar naik sepeda. Tak lama kemudian, dia akan meminjam sepeda dan jangan kaget! dia langsung bisa
2. JENIS PEJALAN KAKI
Ciri-ciri: membutuhkan waktu untuk mempelajari sesuatu, setiap kali diberi pelajaran selalu dapat menunjukkan kemajuan pujaan pendidik karena pendidik merasa berguna, menyenangkan dan tipe anak mudah
Contoh: Untuk dapat naik sepeda, anak harus diajarkan secara bertahap. Selangkah demi selangkah, anak akhirnya akan mampu naik sepeda.
3. JENIS PELONCAT
Ciri-ciri: anak yang paling sulit dan memberikan banyak tantangan pada pendidik, butuh waktu bertahun-tahun untuk belajar karena mudah lupa, kalau diberi pelajaran seperti tidak ada kemajuan, namun tiba-tiba saja secara misterius anak bisa seperti orang meloncat saja
Contoh: Berbulan-bulan diajar selalu lupa dan tidak menampakkan kemajuan. Ketika pendidik mulai kesal dan malas untuk mengajar anak naik sepeda. Tiba-tiba suatu hari (yang juga tidak dapat ditebak kapannya) anak dapat naik sebeda dengan baik. Wallahu alam bishowab. Jadi anak ini sangat membutuhkan dukungan pendidik.
MACAM-MACAM KECERDASAN
1. KECERDASAN AKADEMIK
Keterangan: prestasi sekolah baik, dapat duduk, mendengar dan belajar di kelas dengan tenang, mampu menyerap, memahami dan mengulang pelajaran, senang membaca, menulis dan mendengarkan ceramah
2. KECERDASAN EMOSIONAL
Keterangan: mampu mempertahankan persahabatan yang harmonis, sadar dan mampu merasakan perasaan orang lain dan mengerti sudut pandang orang lain (empatik)
3. KECERDASAN FISIK
Keterangan: menonjol dalam bidang olah raga, sehat, kuat dan penuh semangat, tahu bahwa tubuhnya butuh olah raga dan makanan yang sehat, senang merasa sehat dan tampil sehat
4. KECERDASAN KREATIF
Keterangan: memiliki kemampuan imajinasi yang lebih dibanding orang lain, mampu berfikir berbeda, tidak masalah jika harus bermain sendirian
5. KECERDASAN SENI
Keterangan: lebih menyukai kegiatan; menyanyi; mendesain; menggambar; drama; akting
6. KECERDASAN PRAKTIS
Keterangan: tidak suka mendengar ceramah, senang dengan informasi praktis, senang belajar hal yang berguna untuk hidup dan ada hubungannya dengan kehidupan
7. KECERDASAN INTUITIF
Keterangan: mampu memahami dan menangkap yang tersirat dari yang tersurat dengan mudah, senang belajar agama, biasanya memiliki indra ke enam
8. KECERDASAN KEBERBAKATAN
Keterangan: menonjol hanya di salah satu bidang saja dan kurang mampu di bidang lain, mudah bosan dan tidak termotivasi jika rangsangan kurang menantang.
Banyak hal ditawarkan untuk dapat memahami anak, namun orangtua tetap menjadi subjek yang paling tahu tentang anak mereka. Gunakanlah hati untuk mendidik anak dan meminta fatwa. Caranya mudah dan murah kok, cukup dengan usaha mendekatkan diri kepada Allah swt, serta rela diatur oleh Allah, Al-Qur an dan Hadits. Wallahua’ lam bishowa
Kecenderungan anak sekarang ini merasa bosan sekali dengan bahan bacaan, terutama buku. Mungkin kita harus mencoba menggunakan media lain untuk merangsangnya belajar..misalnya dengan mengajaknya mencari artikel di internet atau browsing hal-hal yang positif.
BalasHapusgood luck..
ya, yang jelas kita sebagai orang tua, kudu memberikan contoh dan memberikan pelajran yang terbaik bagi anak-anak kita
BalasHapus